Jumat, 04 Juni 2010

PERANGKAT LUNAK GRATIS UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Perangkat lunak gratis sebagai alternatif
Implementasi otomasi perpustakaan digital diperlukan sedikitnya dua komponen utama yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan adanya perangkat lunak gratis memudahkan penerapan otomasi perpustakaan, maka pengelola perpustakaan cukup menyiapkan anggaran pengadaan perangkat keras .
Eksistensi perangkat lunak gratis semakin membuka peluang bagi perpustakaan di Indonesia untuk melakukan otomasi. Bagi perpustakaan yang memiliki keterbatasan anggaran dapat memanfaatkan perangkat lunak gratis ini.
Berdasarkan sifat dan karakteristiknya perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua kategori.Kategori pertama yaitu perangkat lunak yang masuk dalam kategori open source. Sedangkan kategori yang kedua yaitu perangkat lunak yang termasuk dalam kategori freeware.
Perangkat lunak gratis yang termasuk dalam kategori open source secara harfiah dapat difahami sebagai perangkat lunak berbasis open source yang dapat diperoleh dan digunakan secara gratis oleh perpustakaan. Sedangkan definisi dari perangkat lunak berbasis open source sendiri adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna memperoleh perangkat lunak lengkap dengan source code sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perangkat lunak gratis yang termasuk dalam kategori open source dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan perpustakaan.
Sedangkan perangkat lunak freeware adalah perangkat lunak yang dapat diperoleh secara gratis tanpa disertai source code perangkat lunak dan kalaupun source code diberikan, pengguna tidak memiliki kekuatan legal untuk mengubah atau mendistribusikan kembali source code perangkat lunak. Source code pada jenis perangkat lunak ini tidak dapat diperoleh oleh pengguna. Karena itu, pengguna tidak memiliki peluang untuk memodifikasi perangkat lunak.
Perangakat lunak yang dapat digunakan secara gratis oleh perpustakaan ada yang freeware. Pengelola perpustakaan hendaknya mampu memilih jenis perangkat lunak yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan perangkat lunak gratis open source atau freeware.
Perangkat Lunak Gratis untuk Otomasi Perpustakaan
Arti dari otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan mesin, computer, dan peralatan elektronik lainnya untuk memperlancar tugas-tugas perpustakaan (Lasa HS, 1998). Sedangkan menurut pendapat Kumorotomo dan Subandono (1999) otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan komputer untuk mengelolaan aktivitas perpustakaan yang menyangkut pengadaan bahan pustaka, pengolahan, dan pelayanan.
Berdasarkan dua arti di atas maka otomasi perpustakaan tidak hanya sebatas pemanfaatan komputer dalam kegiatan administrasi perpustakaan dan untuk membangun database koleksi perpustakaan. Selama ini pengelola perpustakaan sering beranggapan bahwa apabila perpustakaan telah menggunakan komputer dalam kegiatan administrasi perpustakaan atau telah memiliki database koleksi perpustakaan yang diakses melalui OPAC (Online Public Access), maka perpustakaan tersebut telah menggunakan otomasi. Otomasi perpustakaan mencakup pemanfaatan computer dalam seluruh kegiatan perpustakaan seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan, pelayanan, penulusuran, dan penyusunan laporan.
Untuk melakukan otomasi diperlukan perangkat lunak otomasi perpustakaan. Perangkat lunak ini dapat diperoleh dengan cara membeli atau menggunakan perangkat lunak gratis. Ternyata tidak semua perpustakaan mampu membeli perangkat lunak ini karena harganya cukup mahal. Apalagi bagi perpustakaan yang memiliki anggaran terbatas. Hal inilah yang menyebabkan masih banyak perpustakaan tidak mampu melakukan otomasi perpustakaan.
Sebagai alternatif, agar perpustakaan mampu melakukan otomasi perpustakaan, pengelola perpustakaan dapat mengunakan perangkat lunak gratis. Perangkat lunak gratis tersebut ada yang bersifat open source atau bersifat freeware. Perangkat lunak gratis open sourse yang dapat digunakan perpustakaan untuk membangun otomasi perpustakaan antara lain OpenBiblio(http://obiblio.sourceforge.nrt), Koha(www.kora.org), emilda.org), PhpMyLibrary (www.phpmylibrary.org), Otonomigen.X(www.krmg.itb.ac.id), X-igloo(http://sourceforge.net/projects/iglooyha/) dan senayan (www.senayan.diknas.go.id). Sedangkan perangkat lunak yang gratis yang bersifat freeware adalah Athenaum Light perangkat lunak ini paling banyak digunakan oleh perpustakaan di Indonesia.
Openbiblio, Koha, Emilda, Phpmylibrary dan Atheneum Light adalah perangkat lunak gratis buatan luar negri. Sedangkan Otomigen.X, X-igloo dan Senayan adalah perangkat lunak gratis hasil karya putra-putri Indonesia.
Perangkat lunak gratis untuk Perpustakaan digital
Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi dalam format digital (koleksi digital). Koleksi digital ini dapat berupa file-file komputer dalam format .doc, xls, pdf, audio, jpg, png dan format lainnya. Dengan koleksi dalam format digital ini memungkinkan pengguna mengakses koleksi perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan.
Untuk membangun perpustakaan digital tidak perlu menganggarkan dana pembelian perangkat lunak. Perpustakaan dapat menggunakan perangkat lunak secara gratis. Perangkat lunak yang dimaksud antara lain adalah Ganesha Digital Library (GDL) atau Greenstone Digital Library. Kedua perangkat lunak perpustakaan digital ini termasuk dalam kategori perangkat lunak berbasis open source. GDL dapat diperoleh dengan cara mengunduh pada web KMRG ITB di www.kmrg.itb.ac.id dan greenstone dapat diperoleh dengan mengunduhnya di www.greenstone.org.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar